BAB III CERPEN

 PENGERTIAN CERPEN :

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Cerpen adalah karya sastra fiksi yang menceritakan tentang suatu peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Seperti namanya, cerpen lebih sederhana daripada novel. Cerpen termasuk dalam sastra populer.

CIRI-CIRI CERPEN :

1. Singkat.

 Cerpen adalah cerita pendek, sehingga memiliki alur yang sederhana dan tidak terlalu panjang.

2. Fokus pada satu peristiwa.

 Cerpen biasanya hanya fokus pada satu peristiwa utama dalam kehidupan tokoh utama.

3. Tokoh sedikit.

 Cerpen biasanya hanya memiliki beberapa tokoh utama, sehingga tidak terlalu rumit.

4. Tema sederhana.

 Cerpen biasanya memiliki tema yang sederhana dan mudah dipahami.

5. Gaya bahasa sederhana. 

Cerpen biasanya menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

6. Alur sederhana.

Cerpen biasanya memiliki alur yang sederhana dan mudah diikuti.

7. Amanat jelas.

Cerpen biasanya memiliki amanat yang jelas dan mudah dipahami.

8. Bersifat fiksi.

Cerpen adalah karya sastra fiksi, sehingga tidak selalu berdasarkan fakta.

9. Menarik.

 Cerpen harus menarik untuk dibaca, sehingga dapat menarik perhatian pembaca.

10. Bernilai sastra.

Cerpen harus memiliki nilai sastra, sehingga dapat dianggap sebagai karya sastra yang baik.

STRUKTUR CERPEN :

1. Abstrak (Opsional):

• Bagian yang memberikan gambaran umum tentang keseluruhan cerita.

2. Orientasi:

• Pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu cerita.
• Memberikan gambaran awal tentang situasi yang akan dihadapi tokoh.

3. Komplikasi:

• Munculnya masalah atau konflik yang dihadapi tokoh utama.
• Bagian ini merupakan inti dari cerita.

4. Evaluasi:

• Bagian di mana tokoh berusaha mencari jalan keluar dari masalah.
• Terjadi peningkatan ketegangan atau konflik.

5. Resolusi:

• Penyelesaian masalah atau konflik yang dialami tokoh.
• Bagian ini merupakan puncak dari cerita.

6. Koda:

• Pesan atau amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
• Bagian penutup yang memberikan kesan mendalam.